KONDISI EKSISTING KOTA MAGELANG: DEMOGRAFI, SOSIAL, DAN BUDAYA

Pada tahun 2015 tercatat oleh BPS Kota Magelang jumlah penduduk Kota Magelang adalah sebesar 120,995 jiwa dengan mengalami pertumbuhan sebesar 0.52% dan sex ratio sebesar 97.12. Kecamatan Magelang memberikan kontribusi jumlah penduduk terbanyak dibandingkan degan kecamatan lainnya yaitu sebesar 36.40%. Diikuti dengan Kecamatan Magelang Selatan sebesar 33.56% dan jumlah penduduk terkecil yaitu di Kecamatan Magelang Utara. Berdasarkan data BPS pada Kota Magelang Dalam Angka tahun 2016 banyaknya angkatan kerja di Kota Magelang yaitu sebesar 61,060 jiwa dengan jumlah penduduk yang bekerja sebesar 57,133 dan 3,927 lainnya adalah pencari kerja.

Grafik Persentase Jumlah Penduduk per Kecamatan Kota Magelang
Sumber: diolah dari Kota Magelang Dalam Angka, 2016
Tabel Jumlah Penduduk Kota Magelang
Sumber: Kota Magelang Dalam Angka, 2016
Data Dispendukcapil Kota Magelang menunjukkan kepadatan penduduk tertinggi tahun 2015 di Kelurahan Rejowinangun selatan (20.802 jiwa/km²), disusul Kelurahan Panjang (19.314 jiwa/km²) dan Rejowinangun Utara (12.635 jiwa/km²). Sementara Kelurahan dengan tingkat kepadatan penduduk yang relatif kecil ada di Jurangombo Selatan (3.121 jiwa/km²) dan Kelurahan Tidar Selatan (4.554 jiwa/km²).

Tabel Jumlah Penduduk Kota Magelang
Sumber: Kota Magelang Dalam Angka, 2016

Penduduk usia kerja di Kota Magelang pada tahun 2015 sebesar 94.883 jiwa. Jumlah ini terdiri dari penduduk bukan angkatan kerja sebanyak 33.826 jiwa dan 61.060 jiwa merupakan penduduk angkatan kerja. Persentase penduduk bekerja terhadap penduduk usia kerja di Kota Magelang sebesar 60.21% dimana jumlah penduduk bekerja pada tahun 2015 sebesar 57.133 jiwa. Jumlah penduduk tidak bekerja/sedang mencari kerja sebesar 3.927 jiwa (4.14%)

Usaha menjaga kerukunan antar umat beragama telah difasilitasi pemerintah melalui berbagai wadah aspirasi masyarakat dalam bentuk organisasi sosial keagamaan, yayasan, dan paguyuban lintas agama; pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB); kegiatan-kegiatan kepedulian sosial terhadap masyarakat yang kekurangan atau yang sedang dilanda bencana; serta kegiatan sosial keagamaan lainnya. Selain itu, transformasi nilai-nilai agama juga diselenggarakan melalui lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal, disamping  juga dilaksanakan proses pembelajaran keagamaan secara informal melalui keluarga dan lingkungan masyarakat sekitarnya. Walaupun demikian, dalam realitasnya harus diakui bahwa seringkali nilai-nilai ajaran agama tersebut terasa “menjauh” dan secara esensial masih belum membumi bagi sebagian kalangan tertentu dalam praktik kehidupan seharĂ­-harinya.

Tahun 2006 penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih cukup tinggi, yaitu 11,99% dari keseluruhan jumlah penduduk Kota Magelang. Dalam rangka penanggulangan kemiskinan, disamping sudah dilaksanakan berbagai program pemberantasan kemiskinan oleh SKPD terkait, juga telah dibentuk Komite Penangulangan Kemiskinan (KPK) atau yang sekarang menjadi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) sebagai lembaga yang mengelola pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kota Magelang secara terarah, terencana, terpadu, komprehensif, dan berkelanjutan dengan menggunakan data base yang sama dalam menentukan sasaran penerima manfaat.

Sumber:
Kota Magelang Dalam Angka 2016, Badan Pusat Statistik Kota Magelang
Proyeksi Penduduk Kota Magelang 2010-2020, Badan Pusat Statistik Kota Magelang
RPJP Daerah Kota Magelang Tahun 2005-2025